Apa yang dimaksud dengan permission marketing? Menurut Wikipedia, Permission marketing adalah: "a term used in marketing in general and e-marketing specifically. Marketers will ask permission before advancing to the next step in the purchasing process. For example, they ask permission to send advertisements to prospective customers. It is used by some Internet marketers, email marketers, and telephone marketers. It requires that people first "opt-in", rather than allowing people to "opt-out" only after the advertisements have been sent." Singkatnya, marketer meminta izin terlebih dahulu untuk memberikan informasi atau penawaran kepada prospek. Jika diijinkan, barulah marketer memberikan informasi tentang produknya.

B2C merupakan aktivitas bisnis yang melayani konsumen dengan produk/jasa tertentu. Dengan permission marketing, penjualan dapat dilakukan dengan lebih sopan dan tidak mengganggu prospek. Seringkali kita menerima email spam dari orang-orang yang tidak kita ketahui dan (anehnya) mereka bisa mengetahui alamat email kita dan mengirimi iklan-iklan yang (menurut saya) sangat mengganggu, dan hampir setiap hari saya mendapatkan beberapa junk email seperti ini. Setiap hari saya membersihkan email-email seperti ini yang berjumlah 4-5 email perharinya. Lama-kelamaan saya juga cukup muak sih... Menurut saya, tetap harus ada etika dalam menyampaikan penawaran, dan junk email seperti itu merupakan penawaran yang tidak mengerti etika dalam melakukan penjualan secara online.

Apabila penjualan online dilakukan dengan permission marketing, maka prospek akan merasa lebih nyaman dalam menerima keberadaan penjual dan tidak merasa terganggu. Penjual bisa menyampaikan penawaran tanpa harus takut prospek marah atau tidak merasa nyaman, prospek juga tidak merasa terganggu dengan perilaku dari penjual.

10 comments

  1. Unknown // January 31, 2009 at 2:44 AM  

    Seperti halnya yang saya alami juga, setiap harinya selalu saja dapat email yang menawarkan produk online, namun tidak disertai dengan kemampuan bahasa atau kosa kata dalam mempromosikan produknya.
    Terkadang mereka-mereka lebih memaksakan untuk membeli atau joint via URLnya...
    Rasanya artikel ini dapat membantu sekali dalam penerapan promosi produk via email...
    Terima kasih infonya...salam kenal ya'

  2. Fanda Classiclit // February 27, 2009 at 7:20 PM  

    Betul, saya juga sering menerima offer baik on-line maupun off-line. Menjengkelkan sekali! Pdhal (dlm offline marketing) bila kita mau menyempatkan diri untuk menelpon prospek terlebih dulu dan menggali informasi apa yg sebetulnya dibutuhkan si prospek, kita akan:
    1. Bisa menawarkan produk yg benar2 sesuai dgn kebutuhan prospek
    2. Si prospek akan lbh ingat dgn offer kita krn kami sdh pernah contact.
    3. Bila ternyata prospek tdk butuh produk kita (salah sasaran), kita tdk buang2 waktu dan effort sia2 utk mengirimkan offer

    Nice post, thanks

  3. Ahmadinda // April 14, 2009 at 2:33 AM  

    sepakat mas. menurut saya "permission marketing" merupakan bagian dari etika berbisnis dan kita harus selalu memegangnya.
    salam kenal

  4. leo bz // June 14, 2009 at 7:24 PM  

    setuju dengan permission marketing
    nice post :)

  5. Alma Box // March 5, 2010 at 5:31 AM  

    setuju banget
    http://www.buathidupbaik.blogspot.com

  6. Unknown // March 19, 2010 at 8:16 PM  

    Berkunjung menjalin relasi, mencari ilmu yang bermanfaat.
    Sukses yach ^_^
    salam dari teamronggolawe.com

  7. Kenny // March 22, 2011 at 7:27 AM  

    Menjual branded shoes secara online dengan harga lebih murah dari toko
    sepatu on line

  8. batik sarongs // December 15, 2012 at 4:52 AM  

    kemampuan mengenali pribadi-pribadi untuk menjadi segmen yang tepat adalah sebuah nilai beda. jadi memberikan offer yang tepat adalah syarat mutal

  9. batik sarongs // December 15, 2012 at 4:58 AM  
    This comment has been removed by the author.
  10. My blog Review // January 4, 2013 at 3:50 PM  

    etika bisnis harus di kedepankan untuk mempunyai usaha yang sehat. permission marekting adalah salah satu caranya. pengembangan diri pribadi dari masing-masing individu dalam team sangat memnentukan hal ini